KURIKULUM
Perkembangan dunia abad 21
ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala
segi kehidupan. Perkembangan teknologi berdampak pada perubahan tuntutan kualifikasi dan kompetensi kebutuhan tenaga kerja. Menjawab
tantangan perubahan tersebut, pengembangan kurikulum SMA Nusaputera
didasarkan pada kebutuhan pembelajaran abad 21, yaitu: menyiapkan generasi yang kritis, kreatif dan inovatif,
mampu berkomunikasi dengan baik serta memaksimalkan kolaborasi untuk
mencapai suatu tujuan.
Kurikulum SMA Nusaputera adalah
Kurikulum Nasional 2013
dengan pendekatan
pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics) sebagai
penguatan pendekatan saintifik. Dalam implementasinya pendekatan STEM mengkolaborasikan metode pembelajaran yaitu Problem
Based Learning (PBL) dan Integrated Learning Project (ILP) untuk mewujudkan keteercapaian profil lulusan.
SMA Nusaputera menawarkan 3
peminatan meliputi: MIPA, IPS dan program khusus penguatan 3 bahasa
(Trilingual) yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
Saat
ini penguasaan bahasa nasional masing-masing dan bahasa pergaulan
internasional akan
mempengaruhi posisi yang dapat dicapai oleh seseorang. Melalui penguasaan
bahasa siswa mampu mengkomunikasikan kompetensinya baik dengan bahasa tulis
maupun lisan dengan baik. SMA
Nusaputera berfokus tidak hanya pembelajaran Bahasa Indonesia, tetapi penguatan
Bahasa asing seperti; Bahasa Inggris
dan Bahasa Mandarin dengan alokasi waktu yang cukup. Iklim akademik dibangun denga
menginvestasikan buku literatur yang mendukung dan native yang didatangkan sebagai
media untuk mengimplementasikan penguasaan komunikasi verbal. Assesmen
belajar pun mengacu pada standar internasional, Bahasa Inggris mengacu pada The Common European Framework of
Reference for Languages (CEFR) sedangkan Bahasa Mandarin mengacu pada The
Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Beberapa siswa yang berprestasi dalam bahasa
mandarin berkesempatan mendapat program beasiswa untuk belajar di luar negeri.
Penguasaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) adalah kekuatan
lain yang dibangun, pendekatan yang dilakukan bukan hanya
dalam tataran pengetahuan, namun termasuk
praktik pemanfaatnyanya dalam
pembelajaran kolaboratif. SMA Nusaputera menerapkan e-learning dan
menggunakan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi serta membekali
siswa dengan kemampuan desain grafis. Desain grafis sendiri sangat lekat dengan
persepsi, pencitraan, dan juga komunikasi personal kedapannya.
Profil yang dibangun oleh SMA Nusaputera adalah menghasilkan lulusan yang
kompeten untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi atau menjadi wirausaha. Pembelajaran
kewirausahaan di SMA Nusaputera diberikan dalam bentuk “Entrepreneuer class program” dimana muara dari kegiatan tersebut Siswa SMA
mempunyai kemampuan dari mencari ide atau peluang wirausaha sampai
mengaplikasikannya dalam bentuk analisa
kelayakan usaha dan “bisnis
plan” dengan tujuan dapat mengelola sebuah usaha baik secara offline
maupun online.
Pembentukan karakter menjadi
dasar dari kekuatan yang dibangun di SMA NUsaputera. Pembentukan karakter dilakukan
secara sistematis dan
berkesinambungan, serta melibatkan aspek:
knowledge, feeling, loving, dan
acting. Aktivitas siswa yang beragam diwadahi dalam berbagai
esktrakurikuler antara lain: Kepramukaan, basket, futsal, badminton, Wushu,
English club, mandarin club, modern dance, band, cooking dan fotografi. Program sekolah juga banyak diarahkan untuk
pengembangan karakter diataranya: kegiatan keagamaan, upacara, study tour,
pencinta alam, charcter camp, seminar dan pelatihan, bimbangan karir, pentas
seni, serta pameran hasil kewirausahaan.